Tuesday, November 19, 2013

Referensi Tempat Makan Bubur Ayam yang Enak di Jakarta

1. Bubur Ayam BANG TATANG


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bubur ayam sudah bukan makanan yang asing lagi. Namun, bisakah membedakan bubur ayam yang satu dengan lainnya? Sepertinya sulit lantaran pelengkap dan bumbu yang dipakai untuk menyantap bubur ayam nyaris tidak pernah berbeda.
Jangan patah arang! Pasalnya, anda bisa menemukan bubur ayam yang berbeda dengan bubur ayam lainnya ketika bubur ayam Bang Tatang menyentuh lidah.

Bang Tatang yang sudah membuka warung buburnya di awal tahun 1980-an memiliki cara tersendiri dalam meracik bubur ayam. Pria berkumis tersebut rupanya menggunakan ayam kampung jantan alias ayam jago berusia kurang lebih setahun sebagai kunci utama bubur ayamnya.

Bang Tatang mengungkapkan, ayam jago memiliki karakter yang berbeda dengan ayam kampung betina maupun ayam negeri. Semakin tua, tekstur daging ayam jago justru akan semakin empuk. Selain itu, Tatang memilih ayam jago berumur kurang lebih satu tahun agar dagingnya tidak akan mudah hancur ketika dimasak.

Ayam jago tersebut dimanfaatkan Tatang sebagai kaldu untuk memasak bubur dan sebagai lauk pelengkap. "Buburnya dimasak pakai kaldu ayam. Tidak pakai penyedap," jelas Tatang kepada Tribun.

Ternyata, memasak bubur dengan kaldu ayam tidak hanya menyedapkan bubur. Tatang menjamin buburnya bagus untuk disantap bayi karena dia lebih banyak menggunakan ceker ayam sebagai bagian utama membuat kaldu meskipun tetap menggunakan semua bagian dari ayam jago. "Ceker paling banyak gizinya," tutur pria beruban tersebut.
Kenikmatan bubur ayam Bang Tatang semakin mantap karena Bang Tatang menaburkan cuilan ayam jago goreng yang gurih. Jangan heran jika anda tidak bisa mengintip bubur anda. Pasalnya, cuilan-cuilan ayam tersebut menggunung.

Penasaran ingin mencicipi bubur ayam Bang Tatang? Telusuri sepanjang jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat. Ketika anda menemukan lampu merah pertigaan Rawa Belong, anda akan menemukan warung Bang Tatang tidak jauh dari situ. Bubur ayam Bang Tatang buka setiap hari pukul 18.00 sampai buburnya tak tersisa.

di kutip dari wisata.kompasiana.com, bubur ayam Bang Tatang yang berada di bilangan pertigaan Rawa Belong, Jakarta. Tepatnya setelah lampu merah pertigaan Rawa belong ke arah pasar Palmerah, sebelah kiri dari arah kebayoran lama dan sebelah kanan dari arah pasar Palmerah, sebelum lampu merah pertigaan Rawa Belong. Bubur bang tatang ini buka dari jam 18.00 (selepas Maghrib) - habis (biasanya jam 20.30-21.00 sudah habis).

di kutip dari travel.kompas.com, setiap harinya Pak Tatang menyimpan bubur di panci besar yang dapat memuat hingga 23 liter bubur. Panci besar tidak diletakan di atas api kompor. Meskipun begitu, menurut Pak Takang, bubur tetap panas tiga sampai empat jam. Lagi-lagi rahasianya karena tekstur bubur yang padat. Siapa yang sudah coba bubur ayam Bang Tatang? Silahkan mencoba. Harga satu porsi bubur ayam Bang Tatang Rp 17.000


2. Bubur Ayam BARITO


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BAGI Anda yang lapar sepulang kerja, Bubur Ayam Special Barito Jakarta mungkin dapat jadi alternatif pilihan mengatasi rasa lapar.

Bubur ini memiliki perbedaan dari bubur ayam pada umumnya. Bubur ayam ini disajikan bersama telur ayam kampung mentah yang dimasukkan ke dalam bubur. Meski mentah, namun Anda tak perlu khawatir. Buburnya yang panas dapat mematangkan si telur mentah tersebut.

Porsinya? Tak perlu khawatir, cukup semangkuk bubur ayam dijamin bisa mengeyangkan. Bubur nasi dipadukan juga dengan ayam cincang. Tambahan cakwe dan daun seledri membuat bubur kian mengugah selera.

Bubur ayam ini tidak disajikan dengan pelengkap kerupuk seperti kebanyakan bubur ayam, namun di variasikan dengan chis stik. Anda pun dapat menambah chis stik sesuka hati Anda. Bubur Ayam Special Barito juga menyediakan berbagai sate jeroan ayam. Ada sate ati, usus, serta ampela.

Harga satu porsi bubur ayam ini cukup terjangkau. Hanya Rp 12 ribu untuk satu porsi yang tidak pakai telur ayam kampung. Adapun tambahan telur ayam kampung membuat harga bubur menjadi Rp 14 ribu. Jika Anda merasa satu porsi terlalu banyak, Anda juga dapat memesan setengah porsi saja. Harganya Rp 10 ribu. Untuk sate jeroan ayam dibanderol Rp 2 ribu per tusuk.

Kenikmatan bubur berpadu harga yang terjangkau membuat bubur ini laris manis. Dalam sehari, sebanyak seribu mangkuk bubur terjual. Saking larisnya, dalam semalam Bubur Ayam Special Barito bisa menghabiskan 200 butir telur ayam kampung.

Bubur Ayam Special Barito terletak di Jl Gandaria Tengah III, Barito, Jakarta Selatan. Buka mulai pukul 16.30 WIB sampai 23.00 WIB. Biasanya kalau malam minggu bubur ayam special barito ini sudah ludes pada pukul 22.00 WIB.

Jika Anda ingin menikmati bubur ayam special barito jangan kaget bila melihat antrian pembeli. Karena warungnya hanya dapat menampung kurang lebih 20an tempat duduk saja.


3. Bubur Ayam CIKINI



Salah satu makanan yang populer di kawasan Cikini adalah menu bubur ayam. Lokasinya tak jauh dari pintu masuk stasiun Cikini, berseberangan dengan pusat pembuatan parcel Cikini. Satu porsi Bubur Ayam Telor bisa dinikmati dengan harga Rp18.000,-, sedangkan untuk setengah porsi Bubur Ayam Telor harganya Rp15.000,-. Buburnya bertekstur kental dan agak keruh dengan aroma jahe yang harum. Di sini, ada beberapa penjual bubur lainnya yang juga mengusung nama 'Bubur Cikini'. (food.detik.com)



4. Bubur Ayam Sukabumi



Buka 24 jam, gerai bubur ini jadi destinasi paling pas jika Anda sedang ingin makan bubur ayam enak. Terkenal akan buburnya yang kental gurih dengan suwiran daging ayam, tong cai, daun bawang, seledri dan irisan cakue serta telur. Jika suka, ada juga tambahan telur dan tinggal diaduk dengan buburnya yang panas agar matang. Lokasinya terletak Jl. Tebet Barat Dalam II, tak jauh dari Cheesecake Factory Tebet. (food.detik.com)



5. Bubur Ayam SENOPATI




Terbiasa sarapan bubur polos dari kecil membuat lidah ini tidak bisa menerima bubur abang-abang yang dicampur satu dengan kuah kari di dalam sebuah mangkok.  Hal ini membuat abang penjual bubur ayam langganan di sekitar kantor pun hapal bubur spesial pilihan saya polos dengan suwiran ayam tok (bubur ayam asli kalau kata orang kantor). Kalau pun nitip ke teman kantor, pasti si abang sudah tahu pesanan siapa itu hehehe. Tapi ketika mencoba mencicipi Bubur Ayam Senopati hasil rekomendasi seorang teman yang berkantor di daerah Sudirman, spesial request itu tidak berlaku ! Untuk harga per porsi nya cuma Rp 10.000 Lhoo..

Saat semangkok bubur dengan taburan suwiran ayam, cakwe, kerupuk, bawang goreng dan sedikit kuah kari minus kacang kedele disodorkan; penampakannya sedikit berbeda dengan bubur abang-abang kebanyakan.  Buburnya tidak diberi kecap, hmmm …jadi yang makan silahkan menuangkan sendiri jika mau.  Semangkok bubur ayam nan gurih pun tandas dalam sekejap hingga mangkoknya bersih *sluuurrp*.  Seperti bubur ayam kebanyakan, untuk tambahan menu tersedia sate usus serta sate ati ampela.

Menurut Pak Eko yang pagi itu dibantu oleh 2 (dua) orang asisten, setiap hari sebelum pk 10 buburnya sudah habis.  Jadi kalau mau menikmati bubur ayam ini, sebaiknya datang Sabtu or Minggu pagi sambil berolah raga jadi gak saingan dengan pekerja kantoran.  Ini yg kami lakukan minggu pagi itu, setelah puas menggowes sepanjang Sudirman-Thamrin melipir ke Senopati untuk mengisi perut.

Tips menikmati Bubur Ayam Senopati : coba mencicipinya terlebih dahulu tanpa memberi campuran kecap maupun sambel dan rasakan gurihnya. Yummiiii !! rasa gurih berasal dari bubur yg memang sudah dimasak dengan kaldu ayam bukan gurih mecin, sehingga jika diberi tambahan sambel rasanya akan berbeda (hal ini dibuktikan oleh teman yg makan dengan 2 cara tersebut). Kalau saya sendiri karena gak suka dicampur kecap dan menghindari sambel gak pake uji coba lagi langsung tandasss ;)
Buat yang mau mencoba, ancer - ancer tempatnya kalau dari Sudirman masuk ke Senopati dari jauh gerobaknya sudah kelihatan. Tempatnya di depan The Senopati sebelum belokan ke SCBD di bawah plang ATM Mandiri, kalau bingung cari aja tempat fitness-nya Ade Rai pasti ketemu. Selamat menikmati ! (wisata.kompasiana.com)

No comments:

Post a Comment